Lari udah jadi salah satu aktivitas fisik yang populer di berbagai kalangan. Tak hanya menyehatkan, lari juga jadi gaya hidup baru karena fleksibel dan bisa dilakukan di mana saja.
Sepatu lari jadi item wajib yang dipersiapkan sebelum lari karena jadi faktor penting selain melindungi kaki dari cedera juga bisa meningkatkan performa. Tapi, mencari sepatu running yang sesuai dengan gaya berlari, bentuk kaki, dan preferensi kenyamanan bukanlah hal yang mudah.
Â
Dikutip dari Run Repeat yang sudah menguji ratusan sepatu dari berbagai brand setiap tahunnya. Berikut ini tujuh sepatu running terbaik di tahun 2025 yang layak untuk dipertimbangkan.Â
Â
ASICS Novablast 5

Mendapatkan nilai mengesankan 92 dari 100, ASICS Novablast 5 dinobatkan sebagai sepatu lari terbaik versi Run Repeat. Sepatu ini didesain untuk memberikan kenyamanan maksimal tanpa mengorbankan stabilitas, responsivitas, dan durability. Â
Â
Dengan Midsole setebal 40,9/33,5 mm , ASICS Novablast 5 menawarkan bantalan kaki yang 38.4% lebih lembut dari rata-rata, perlindungan yang lebih baik, dan kenyamanan tinggi, sepatu ini cocok digunakan untuk lari jarak jauh dan pelari yang menyukai sensasi pijakan yang empuk, ringan, serta penuh pantulan (bouncier).Â
Â
ASICS juga memberikan tambahan lebar sebesar 8.3/6.9 mm di bagian kaki depan dan tumit, sehingga pengguna bisa tetap merasa nyaman apapun jenis aktivitas yang dilakukan. Selain lebih empuk dan lebar, Novablast 5 memiliki bobot yang sangat ringan yakni hanya 9,0 oz (254g), sekaligus 32,2% lebih adaptif dibandingkan rata-rata.
Â
Dari sisi durabilitas, sepatu ini berhasil membuktikan klaim daya tahan tinggi, bisa dilihat dari bagian midsole yang hanya mengalami sedikit kerutan, dan bagian outsole yang nyaris tidak menunjukkan goresan meskipun telah digunakan berlari jauh di atas permukaan keras seperti aspal. Sayangnya, sepatu ini kurang cocok jika digunakan di permukaan yang basah karena kurang mencekram atau lack of traction.Â
Â
Nike Pegasus 41
Selanjutnya, ada Nike Pegasus 41 yang menempati posisi kedua sebagai sepatu running terbaik di 2025. Meraih nilai 88 poin dari 100, sepatu ini menawarkan perpaduan sempurna antara kenyamanan dan sirkulasi udara yang baik. Salah satu fitur unggulan dari Nike Pegasus 41 adalah keberadaan dua unit Air Zoom yang tertanam di dalam busa ReactX.Â
Â
Inovasi ini membuat sepatu terasa 26,2% lebih lembut dibandingkan rata-rata sepatu lari lainnya, sekaligus sangat fleksibel, terbukti dari hasil tes yakni 34% lebih lentur dan bisa ditekuk ke segala arah. Sehingga, kaki bisa mendarat dengan lebih nyaman dan bebas. Fitur unggulan lainnya adalah ventilasi yang mengesankan dengan rating 4 dari 5.Â
Â
Selain keunggulan, Nike Pegasus 41 juga memiliki kekurangan dimana perbedaan ketinggian antara tumit dan ujung kaki yang mencapai 11.4 mm. Perbedaan ini bisa saja terasa kurang nyaman atau terlalu agresif bagi pelari yang cenderung mendarat dengan bagian tengah hingga depan kaki. Tapi, akan sangat cocok digunakan untuk pelari dengan pijakan tumit (heel strikers).
Â
PUMA Deviate Nitro 3
Tahun lalu, Brand athletic dan casual footwear, PUMA, merilis edisi baru PUMA Deviate Nitro 3. Sepatu ini merupakan perwujudan yang sempurna dari kombinasi kekuatan, cengkraman (traction), dan kenyamanan, sehingga membuatnya jadi pilihan terbaik untuk olahraga cepat (fast workouts).Â
Â
Dilengkapi dengan carbon PWRPLATE pada bagian midsole, PUMA Deviate Nitro 3 mampu meningkatkan pengembalian energi sekaligus efisiensi saat berlari. Pengembalian ini sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat kelenturan yang mencapai 22,3% lebih kaku daripada rata-rata sepatu sejenis.
Â
Di bawah lapisan carbon PWRPLATE, PUMA menghadirkan teknologi dual-density foam yang didesain khusus untuk memberikan kenyamanan. Bagian atas midsole menggunakan busa berdensitas 19,0 HA yang dikenal lembut sekaligus sangat responsif.
Â
Sementara itu, di bagian bawah terdapat busa berdensitas 18,0 HA yang bahkan lebih empuk dan memberikan bantalan ekstra untuk meredam benturan, sehingga setiap melakukan pendaratan, kaki terasa halus serta nyaman.
Â
Di bagian outsole, Deviate Nitro 3 dilengkapi dengan teknologi PUMAGRIP ATR yang memiliki tingkat kelembutan mencapai 72,0 HC. Sesuai dengan klaimnya yang mengedepankan performa dan kecepatan, sepatu ini memberikan cengkraman yang sangat kuat dan stabil di berbagai kondisi cuaca.Â
Â
Namun, kelembutan karet yang menjadi keunggulan tersebut ternyata memiliki konsekuensi pada daya tahan sepatu. PUMA Deviate Nitro 3 cenderung lebih cepat mengalami keausan jika dibandingkan dengan sepatu lari pada umumnya. Â
Â
Hal ini tentu saja membuat PUMA Deviate Nitro 3 kurang ideal bagi pelari yang mencari produk dengan ketahanan jangka panjang, seperti penggunaan harian atau latihan intensif.
Â
Nike Vaporfly 4
Sepatu keluaran NIKE lainnya, Nike Vaporfly 4, kembali masuk dalam daftar sepatu lari terbaik. Dengan bobot super ringan hanya 5,6 oz (166 gram), Vaporfly 4 berhasil mempertahankan seluruh fitur unggulan yang menjadi ciri khas lini Vaporfly, tanpa mengorbankan kenyamanan maupun performa.
Â
Pada edisi terbaru ini, NIKE melakukan peningkatan signifikan pada FlyPlate di bagian kaki depan. Komponen ini kini didesain lebih melengkung seperti sendok yang berfungsi untuk mempercepat leg turnover atau perputaran langkah kaki saat berlari.
Â
Hasilnya, pelari bisa mempertahankan kecepatan tinggi tanpa harus mengeluarkan banyak energi. Selain itu, struktur Vaporfly 4 yang 14,6% lebih kaku dari rata-rata sepatu lari lainnya turut berkontribusi besar dalam menciptakan sensasi yang lebih responsif dan gesit.Â
Â
Nike Vaporfly 4 menawarkan tingkat sirkulasi udara yang sangat baik dengan skor 4 dari 5, setara dengan performa ventilasi yang dimiliki Nike Pegasus 41. Namun, meskipun unggul dalam aspek kenyamanan dan ventilasi, Vaporfly 4 kurang ideal untuk pelari dengan postur tubuh besar.Â
Â
Sebab, sepatu ini mengalami penurunan pada bagian stack height (tinggi sol) dibandingkan versi sebelumnya, sehingga membuat bantalan terasa lebih tipis, dan tidak memberikan penyerapan benturan yang cukup untuk pelari bertubuh berat.
Â
ASICS Gel Kayano 31
ASICS, brand sepatu yang sudah lama dikenal berkat inovasi teknologi GELÂ miliknya, kembali menunjukkan taringnya dengan merilis ASICS Gel Kayano 31 pada bulan Juni 2024. Sepatu ini langsung mencuri perhatian dan berhasil masuk ke dalam jajaran sepatu lari terbaik tahun ini, berdampingan dengan ASICS Novablast 5 yang menduduki posisi puncak.
Â
Meski berada di bawah bayang-bayang Novablast 5, Gel Kayano 31 sama sekali tidak kalah dalam hal kenyamanan. Sepatu ini 27% lebih empuk dan 14,4% lebih lentur dibandingkan sepatu lainnya.Â
Â
Dilengkapi dengan the 4D Guidance System yang berisi busa halus di bawah lengkungan kaki (arch), teknologi ini mampu memberikan dukungan yang menyesuaikan bentuk kaki setiap pelari.Â
Â
Selain itu Gel Kayano 31 juga dibekali dengan dinding samping (sidewalls) dan permukaan pendaratan sangat luas yang membuat kaki terasa nyaman dan aman. Sepatu ini memiliki ukuran midsole yang signifikan yakni 122,1 mm di bagian depan dan 97,6 mm di bagian belakang, jauh di atas rata-rata sepatu pada umumnya yang hanya 113,8 mm dan 90,5 mm.
Â
Tapi, ASICS Gel Kayano 31 bukanlah pilihan tepat bagi pelari yang mengutamakan bobot ringan. Dengan bobot sekitar 10,4 oz (295 gram), sepatu ini tergolong cukup berat jika dibandingkan dengan model sepatu lari lainnya yang lebih ringan dan minimalis.
Â
ASICS Gel Nimbus 27
Selain ASICS Gel Kayano 31, sepatu berteknologi GEL lainnya yang memiliki performa dan kenyamanan terbaik adalah ASICS Gel Nimbus 27. Sepatu ini layak dinobatkan sebagai sepatu lari dengan bantalan terbaik (best-cushioned running shoe) dengan tinggi sol (stack height) yang sangat besar yaitu 42,7 mm di bagian depan dan 34,4 mm di bagian belakang, serta tingkat kelenturan mencapai 21,0 HA.
Â
Selain itu, ASICS Gel Nimbus 27 juga memiliki sirkulasi udara yang sangat baik dengan rating 4 dari 5, dan panjang bagian depan sepatu (forefoot) sebesar 119,5 mm, lebih lebar 5,4 mm dibandingkan rata-rata.Â
Â
Sayangnya, karena ukuran midsole yang cenderung besar, ASICS Gel Nimbus 27 tidak cocok digunakan untuk pelari yang lebih mementingkan kenyamanan.Â
Â
Nike Zegama 2
Posisi terakhir sebagai sepatu running terbaik jatuh kepada Nike Zegama 2. Sepatu ini menggunakan teknologi Vibram Megagrip outsole yang dipadukan dengan Traction Lugs setinggi 4 mm, sehingga memberikan cengkeraman yang sangat kuat dan stabil pada berbagai permukaan medan.Â
Â
Ketangguhan outsole Nike Zegama 2 terbukti lewat hasil uji abrasi dengan alat Dremel yang hanya meninggalkan lekukan sangat kecil sebesar 0,8 mm. Sepatu ini juga menawarkan kenyamanan luar biasa dengan bantalan yang 36,1% lebih lembut dibandingkan sepatu sejenis.Â
Â
Tidak hanya tangguh, Nike Zegama 2 juga menawarkan sistem sirkulasi udara yang sangat baik dengan rating 4 dari 5. Kombinasi antara ketahanan tinggi dan ventilasi optimal ini tergolong jarang ditemukan pada sepatu lari petualangan. Namun, kekuatan dan kenyamanan yang ditawarkan sepatu ini datang dengan konsekuensi bobot yang cukup berat yaitu 10.7 oz (302g).
Â
Buat yang lagi cari sepatu lari baru, 7 pilihan tadi sangat worth it buat melengkapi koleksi. Tinggal disesuaikan dengan gaya kita untuk nentuin sepatu mana yang akan dipilih.
Â
Cheers!