Fashion sekarang nggak cuma soal gaya, tapi juga soal tanggung jawab. Di tengah isu lingkungan yang semakin mendesak, banyak brand mulai cari jalan keluar lewat material yang lebih ramah lingkungan. Dari teknologi daur ulang sampai bahan vegan, ini dia 6 material baru yang siap ngubah arah industri fashion ke depan:
1. Ventile

Dulu dipakai pilot tempur biar tetap kering di laut, sekarang Ventile balik lagi, tapi tampil stylish di runway. Terbuat dari kapas organik yang otomatis ngunci air waktu kena basah, bahan ini jadi alternatif bebas PFAs buat jaket-jaket outdoor kekinian. Nama-nama seperti Stone Island, Loewe, sampai CP Company udah pakai bahan ini buat koleksi mereka.
2. Cozterra

Teknologi dari Singapura ini bisa menyerap karbon di udara, bahkan 20 kaus Cozterra bisa menyerap karbon sebanyak satu pohon dalam sehari. Nggak cuma ramah lingkungan, tapi juga bikin kaos activewear punya fungsi ekstra.
3. Eco Nasi
Kulit vegan dari limbah nanas buatan Kenya ini punya tampilan dan feel yang mirip banget kulit asli. Tanpa proses tanning yang boros air dan polutif, Eco Nasi nunjukin kalau sustainable bisa tetap kelihatan premium.
4. Solea by Pyratex

Buat yang peduli asal-usul bahan, Solea kasih transparansi penuh. Kapasnya ditanam di sekitar Seville, dan setiap benangnya bisa ditelusuri asalnya. Bahan ini sudah jadi andalan banyak brand Eropa yang patuh aturan ketat UE soal sustainability.
5. RCO100
Alih-alih buang sisa kapas, perusahaan Swiss Säntis Textiles hadirkan mesin canggih buat daur ulang kapas jadi benang baru yang kualitasnya mirip kapas premium. Tanpa air, tanpa bahan kimia, dan siap dipakai buat denim sampai twill.
6. Desserto (Cactus Leather)

Kulit vegan dari kaktus ini bukan gimmick. Selain tahan lama dan punya grain yang stabil, bahan ini menarik perhatian Adidas, BMW, sampai LVMH. Tumbuh di kondisi kering bikin produksinya hemat air dan energi.
Bisa jadi, masa depan fashion dimulai dari sini. Dari bahan-bahan yang nggak cuma keren dipakai, tapi juga punya dampak positif buat bumi.