Dulu identik sama jalur terjal dan tanah becek, sekarang Merrell udah jadi salah satu nama yang ikut main di panggung fashion. Sepatu yang awalnya dipakai buat nembus hutan atau naik gunung, sekarang juga nyambung dipakai nongkrong di kafe atau masuk feed style blog. Intinya, Merrell berhasil bawa rugged utility jadi gaya sehari-hari, tanpa kehilangan grip yang bikin mereka terkenal.
Sejak awal, Merrell emang dibangun dari pengalaman nyata di trail. Outsolenya yang penuh grip, desainnya yang fungsional, sampai detail kayak support di arch kaki, semua lahir dari riset panjang dan jam terbang para hiker.
Di baliknya ada nama kayak Clark Matis, salah satu co-founder yang mendesain Jungle Moc, Chameleon, sampai Moab. Karya-karya ini jadi pondasi buat tren GORP-core yang meledak bertahun-tahun kemudian.
Masuk era 2000-an, Merrell makin berani. Ada Jungle Moc yang disebut “birth of after sport,” Chameleon yang fleksibel di trail maupun aspal, sampai Topo yang bisa dipakai lari marathon terus lanjut dipakai ke kantor. Nggak berhenti di situ, mereka juga eksplor sepatu running dan women’s multi-sport, makin memperluas identitasnya tanpa kabur dari akar outdoor.
Sekarang, Merrell bukan cuma buat para pendaki. Brand ini sukses nge-blend antara fungsionalitas outdoor dan attitude streetwear, bikin siapa pun bisa ngerasain feel “See You Outside” versi mereka.
