Daniel Caesar baru saja memperkenalkan babak terbaru dalam kariernya lewat single “Have a Baby (with me)”. Lagu ini jadi pembuka dari album keempatnya yang akan datang, Son of Spergy, sebuah proyek yang terdengar lebih personal, lebih tenang, dan juga lebih menyesakkan.
Di lagu ini, Caesar nggak lagi bicara soal jatuh cinta, tapi tentang cinta yang perlahan mati. Dengan irama pelan dan lirik jujur yang terasa seperti percakapan terakhir di ujung perpisahan, ia menumpahkan rasa kehilangan yang nggak bisa ditahan. Kalimat seperti “You hold my hand, but in your head, you’ve already left” terasa seperti tamparan diam-diam, menggambarkan seseorang yang secara fisik masih di sana, tapi jiwanya udah pergi.
Tapi di tengah hubungan yang memburuk, muncul satu permintaan terakhir: “Have a baby with me.” Sebuah ajakan yang lebih terdengar sebagai usaha untuk menyelamatkan kenangan, bukan hubungan. Bukan soal romansa, tapi tentang meninggalkan sesuatu yang abadi saat semuanya perlahan menghilang.
Album Son of Spergy sendiri banyak terinspirasi dari cerita-cerita sang ayah, mulai dari masa mudanya di Jamaika, perjalanan spiritual, hingga perjalanannya ke Kanada. Dulu, cerita-cerita itu mungkin terdengar seperti dongeng yang tak penting. Tapi kini, Caesar menjadikannya fondasi emosional untuk album yang tampaknya akan jadi karya paling reflektif sepanjang kariernya.
“Have a Baby (with me)” bukan balada cinta. Ini adalah elegi — tentang hal-hal yang tak bisa diselamatkan, dan keinginan untuk meninggalkan jejak terakhir sebelum semuanya benar-benar berakhir.
Lagu ini sudah tersedia di berbagai platform streaming. Dan Son of Spergy? Siap-siap, karena bab ini akan terasa sangat dekat bagi siapa saja yang pernah mencintai… dan kehilangan.