Karya Kerry James Marshall berjudul School of Beauty, School of Culture (2012) kembali jadi sorotan lewat pameran retrospektif di Royal Academy, London. Dengan ukuran hampir 3 x 4 meter, lukisan ini bukan cuma mendominasi ruangan, tapi juga mengundang audiens masuk ke dalam atmosfernya.
at a glance, lukisan ini menampilkan suasana sehari-hari di sebuah salon rambut. Ada obrolan hangat, anak-anak yang bermain, hingga perempuan yang berpose penuh percaya diri di tengah ruangan. Tapi di balik keriuhan itu, Marshall menyelipkan banyak lapisan makna, dari referensi seni klasik Holbein dan Van Eyck, sampai simbol-simbol budaya hitam kontemporer seperti poster Lauryn Hill.
Salon dalam lukisan ini bukan sekadar tempat merias diri. Bagi Marshall, ruang itu adalah pusat komunitas, tempat orang datang bukan hanya untuk mempercantik penampilan, tapi juga untuk menemukan energi baru. Detail seperti cermin yang merefleksikan fotografer, hingga karakter Sleeping Beauty yang terdistorsi, menjadi komentar tajam tentang standar kecantikan Barat yang kerap menghantui.
Seperti karya-karya Marshall lainnya, figur yang ia hadirkan selalu digambarkan dengan warna kulit hitam pekat (“black to the core”) menegaskan identitas sekaligus merayakan kehadiran komunitas kulit hitam dalam tradisi seni rupa yang selama ini minim representasi.
Dengan kepadatan detail dan referensi, School of Beauty, School of Culture bukan hanya potret salon biasa, melainkan perayaan kultur, sejarah, dan daya hidup komunitas yang terus berkembang.