Kalau Milan ibarat diva penuh aksesori dan Florence si seniman berkemeja linen, Roma adalah misteri penuh gaya yang nggak bisa disederhanakan. Dari jalanan batu klasik sampai rooftop bar penuh cahaya senja, street style di The Eternal City selalu punya karakter sendiri: Tenang tapi tajam, effortless tapi tetap impactful.
Di tengah turis backpack-an dan Vespa yang lalu-lalang, para local Romans tetap tampil rapi dengan siluet tajam dan detail yang thoughtful. Gaya tailoring klasik masih jadi andalan, dengan potongan bahu yang lembut khas Italia dan material mewah yang bikin tiap outfit kelihatan bernapas.
Salah satu tokoh kunci dibalik style elegan ini adalah Gaetano Aloisio, master tailor yang percaya kalau kekuatan itu muncul dari detail kecil. Shoulder pad? Big no. Yang dicari adalah flow yang natural tapi tetap commanding.
Tapi bukan cuma old-school tailor yang bersinar. Brand baru seperti Le Tre Sarte juga ikut meramaikan peta gaya Roma dengan approach yang lebih sustainable dan playful. Crafting vest, blazer, sampai dress memakai leftover fabric dari pabrik tekstil Italia. Pilihan warnanya? Mulai dari burgundy sampai zesty yellow, berani tapi tetap berkelas.
Dan jangan lupakan Alda Fendi, si legenda mode Roma. Saat ditanya soal gaya kota kelahirannya, jawabannya simpel tapi pas: “Romantic, mysterious, poetry.”
Susah ditiru, tapi gampang bikin jatuh cinta. Roma ngajarin satu hal penting: style bukan cuma soal apa yang dipakai, tapi juga tentang sikap, dari cara pakai jas sampai gimana lo jalan di atas batu-batu tua dengan percaya diri.








