Sneakers.co.id – Tahun 2016 sepertinya menjadi tahun nya sepatu adidas. Menjadi sejarah baru bagi brand sepatu adidas. Brand apparel ini semakin mengukuhkan brand nya dengan menggaet Kanye West untuk berkolaborasi dan menghasilkan serangkian seri terbaru sepatu sneaker Yeezy yang sangat hype belakangan. Kesuksesan besar ini tentu melalui proses panjang. Kali ini sneakers.co.id mencoba mengulas perjalanan merek olahraga adidas hingga sebesar sekarang.
Baca Juga :
Sejarah Adidas
Pertama kali berdiri di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler. Sebelum memproduksi serangkaian apparel dari sepatu sneakers hingga pakaian ini, Adi memproduksi selop. Hingga suatu hari, Adi merancang sepasang sepatu olahraga dan berhasil. Karena kualitas sepatu yang dihasilkannya sangat tinggi, akhirnya bisnis tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Tahun itu menjadi titik balik pengembangan produk sepatu olahraga adidas yang kita kenal sekarang. Tepatnya tahun 1927-an, adidas berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, setelah melalui berbagai inovasi. Pada olimpiade amsterdam tahun 1928 adidas membagikan secara gratis sepatu mereka kepada atlet di ajang tersebut. Sejak saat itu, dengan dukungan publisitas penyiaran dan televisi, Adidas mulai banyak dikenal. Terlebih logo tiga strip yang khas dari adidas sangat mudah dikenali.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers dikenal sebagai produsen sepatu dengan kualitas tinggi. Sehingga semakin sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak kepopuleran sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen memakai sepatu buatan Dassler dan menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin tahun 1936.
Lahirnya Merek Adidas
Dibalik kemajuan Dassler yang luarbiasa, menyisakan konflik didalam Dassler hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah pada tahun 1948. Adi Dassler memutuskan melanjutkan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dikombinasikan akhiran nama belakangnya menjadi “adidas”.
Selain itu, ia mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark adidas. Rudolph saudaranya, kemudian pindah dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya, Puma. Kita tentu tau sekarang dua merek ini, Adidas dan Puma adalah merek yang besar. Sebesar sejarah mereka.
Sejarah Adidas terus berlanjut hingga tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier, icon olahraga tinju pada saat itu menggunakan produk adidas. Hal ini semakin meningkatkan popularitas Adidas. Terlebih lagi pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan merek adidas. Tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Namun kesuksesan besar tidak pernah dilalui dengan mudah. Pada awal 80-an, terjadi krisis dan berjayanya Nike di pasar internasional, membuat pamor adidas sedikit menurun. Namun akhirnya adidas berhasil meraih kembali pamornya ketika Run D.M.C, grup rap New York, membuat lagu berjudul “My Adidas” pada tahun 1986. Grup rap ini juga mempopulerkan cara menggunakan sepatu adidas tanpa menggunakan tali. Gaya ini menjadi trend tahun-tahun itu karena diikuti oleh para fans D.M.C.
Baca Juga :
Sejarah Adidas – Era 90an
Fashion memang budaya yang unik. Kita juga pasti meyakini siklus fashion. Karena pasti setiap orang akan berusaha tampil sesuai dengan pribadi mereka. Pada era 90-an tampaknya terjadi pemikiran yang unik di kalangan anak muda US dan Eropa terkait fashion. Mereka berupaya menghindari apapun yang dipakai orang tua mereka termasuk sepatu. Mereka menghindari Nike dan Reebok yang dipakai oleh orang tua mereka. Menjadi keuntungan tersendiri bagi adidas karena adidas yang telah berumur lebih dari 20 tahun pun banyak dicari. Selain banyak dicari, harganya pun cenderung melangit. Adidas memanfaatkan ini untuk memproduksi dan merilis kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas, dari perlangkapan olahraga biasa menjadi lambang identitas dan gaya hidup.
Adidas Kekinian
Sehingga kita lihat sekarang produk adidas tidak hanya untuk keperluan olahraga. Namun menjadi lambang budaya baru, menjadi identitas bagi pemakainya. Diburu para hypebeast. Hingga sepertinya 2016 lalu pamor Adidas melejit kembali. Hari-hari kita dipenuhi dengan Adidas NMD, Yeezy, Ultra Boost. Namun kompetisi di sneaker sangat seru dan dinamis. Masihkan 2017 menjadi tahun nya adidas dan Kanye West?
Slogan Adidas – Impossible is Nothing
Slogan Adidas yang catchy ini terinspirasi dari semangat para atlet yang mereka support. Hingga kini tagline ini masih mewakili brand ini sebagai semangat untuk terus melakukan inovasi.